Pada kesempatan kali ini saya menuliskan pelanggaran
etika yang saya temui mulai dari hari Minggu sampai dengan hari kamis ( 6 – 10 Oktober
2013 ).
Minggu 6
Oktober 2013
Pelanggaran etika pada hari minggu yang saya temukan
pada saat saya membeli sarapan ketoprak. Saat itu saya sudah memesan dan dating
lebih dulu dari seorang ibu rumah tangga yang juga memesan ketoprak, namun
beliau tidak mau sabar mengantri, dengan santainya beliau berkata “ Saya duluan
kenapa mas? Saya sudah lapar ni”. Seharusnya kita sadar bahwasanya kita harus
sadar bahwa yang pumya kepentingan dan rasa lapar tidahklah kita seorang.
Senin, 7 Oktober 2013
Untuk hari senin saya masih menemukan beberapa
pelanggaran etika ketika saya sudah memulai aktivitas sebagai mahasiswa untuk kuliah
di j4 atau kemang pratama. Saat itu ada kelompok teman saya yang sedang
presentasi didepan kelas, namun ada beberapa mahasiswa yang tidak
memperhatikan, bahkan ada diantara mereka yang tidur di kelas dan bermain game
di gadgetnya. Ketika kita ingin dihargai oleh orang lain, maka hendaknya kita
juga meenghargai orang lain, tidak sepantasnya kita melakukan hal tersebut.
Selasa, 8 Oktober 2013
Di hari selasa saya sendiri yang menjadi korban
pelanggaran etika, saat itu say hendak berangkat ke kampus dengan menggunakan
sepeda motor. Ketika saya hendak berbelok kekiri, tiba – tiba saja ada seorang
pengendara motor yang hendak membalap motor saya dari sebelah kiri yang pada
akhirnya menabrak motor yang saya kendarai. Lalu saya dan pengendara motor
tersebut pun jatuh. Setelah jatuh saya berusaha membangunkan motor saya, ketika
saya selesai membangunkan motor saya, pengendara motor yang menabrak saya sudah
pergi tanpa meminta maaf.
Rabu, 9 Oktober 2013
Untuk hari rabu saya menemukan pelanggaran rambu lalu
lintas. Ada banyak sekali pengendara motor yang menerabas lampu merah. Yang kadang
suka saya herankan, ketika orang yang melanggar rambu lalu lintas setelahnya
ditilang, mereka malah mengolok – olok polisi.
Kamis, 10 Oktober 2013
Di hari terakhir pengamatan, saya menemukan
pelanggaran etika profesi. Seorang polisi yang sedang menilang pengendara motor
“berdamai” dengan uang senilai 20.000 rupiah dan bukan memberikan surat tilang.
Demikian pengalaman tentang pelanggaran etika yang
saya hadapi, kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar