Sabtu, 27 November 2010

PERSONALIA

Personalia
Pemanfaatan sumber tenaga kerja dan kompensasi
Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut , di perlukan personalia-personalia yang diberi wewenang , tanggung jawab dan pertanggung jawaban .
Wewenang , tanggung jawab , dan pertanggung jawaban tersebut dimuka merupakan motor dan katasilator , pelaksanaan tugas yang diberikan kepada setiap pelaksanaan didalam organisasi .

Macam atau jenis personalia
Di dalam perusahaan terdapat 2 macam tenaga kerja :
1. tenaga eksekutif : yang mempunyai 2 tugas pokok ialah organic manajemen
2. tenaga operatif : merupakan tenaga terampil , yang menguasai bidang pekerjaannya , sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik .
Sumber tenaga kerja
1. dari dalam perusahaan
2.teman-teman para karyawan
3.lembaga penenpatan tenaga kerja
4.lembaga pendidikan
5.masyarakat umum

Seleksi tenaga kerja
Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih diantara sekian banyak calon personalia benar-benar memenuhi syarat . belum proses seleksi dilakukan ada 2 masalah penting yang harus diatasi lebih dahulu yaitu:
1.penentuan jenis tenaga kerja
Persyaratan yang harus dipenuhi:
-Batas minimum-maksimum usia
-Pendidikan minimal yang dimiliki
-pengelaman kerja yang telah diperoleh
2.penentuan jumlah tenaga kerja
Meliputi 2 hal pokok yaitu:
-analisa beban kerja
-analisa tenaga kerja
3.proses seleksi
Seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
-pengisian formulir
-wawancara pendahuluan
-psikotes
-wawancara lanjutan
-pengujian referensi
-pengujian kesehatan
-masa orientasi

Pengembangan karyawan
Meningkatkan keterampilan kerja dengan harapan agar :
-tingkat produktifitas bertambah
-mengurangi tingkat kecelakaan
-mengurangi besarnya scrap
-meningkatkan gairah kerja
Pada dasarnya terdapat 2 metode pengembangan karyawan :
-dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri
-dilaksanakan diluar perusahaan oleh lembaga lain

Kompensasi
Adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikanya untuk mencapai tujuan perusahaan
3 macam teori upah ekonomi:
-teori pasar
-teori standar hidup
-teori kemempuan untuk membayar
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah:
Besar kecilnya tingkat upah dipengaruhi oleh beberapa faktor ,antara lain :
-pasar tenaga kerja
-tingkat upah yang berlaku didaerah yang bersangkutan
-tingkat keahlian yang diperlukan
-situasi laba perusahaan
-peraturan pemerintah

Metode pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan :
-upah langsung
-gaji
-upah satuan
-komisi
-premi sift kerja
-tunjangan tambahan

Upah insentif
Adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif.

PEMBELANJAAN

PEMBELANJAAN


GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

►Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer

Pengertian pembelanjaan selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dari tujuan perusahaan yang hendak dicapai dan fungsi pembelanjaan itu sendiri. Dalam konsep baru pembelanjaan dapat di nyatakan sebagai berikut :
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan distribusikan.
Jadi, pada prinsipnya pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer pembelanjaan. Dapat dikatakan bahwa manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Ia harus mempunyai sejumlah dana untuk membeli dan membayar suatu rekening.

PENGGUNAAN DANA

► Gambaran Umum

Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar, sedangkan penggunaan jangka panjang dapat ditunjukkan sebagai aktiva tetap.

► Penggunaan Dana Jangka Pendek

1. Kas
2. Surat-surat Berharga
3. Piutang
4. Persediaan

►Penggunaan Dana Jangka Panjang

Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
1. Tanah yang dmiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umumnya.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.

► Analisis Investasi Aktiva Tetap

Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi konstibusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Terdapat 3 metode analisis investasi yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)

Dua metode pertama, net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR) mengukur efisiensi investasi (IRR) dari aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period (POP) mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net present value (NPV) dan internal rate off return (IRR) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor. Salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat bunga (tingkat rate of return)

SUMBER DANA

►Macam-macam Sumber Dana

Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan ( modal sendiri).
Modal asing dan modal sendiri, meskipun keduanya berasal dari sumber di luar perusahaan, tetapi mempunyai perbedaan-perbedaan. Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :

1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
• Penggunaan laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yabg tidak dibagi/ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik/ peserta
• Dana dari utang/ pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

►Pemilihan Sumber Dana

Dengan banyaknya jenis sumber dana, perusahaan dihadapkan kepada masalah untuk memilih dan mengkombinasikan berbagai sumber-sumber dana yang tersedia.
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :

1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya).
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5. Menggunakan dana intern dan ekstern.

►Sumber Dana intern

Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sektor lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi masalah seperti ini, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

►Sumber Dana Ekstern

Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Modal sendiri dalam bentuk saham akan dibahas kemudian. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.

►Optimisasi Modal

Sebagai pedoman untuk menentukan atas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Kredit yang jangka waktunya kurang dari satu tahun merupakan kredit jangka pendek, dan kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun disebut kredit jangka panjang. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-aktor berikut ini :

1. Bunga kredit jangka pendek
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
5. Jangka kritis

►Kredit Lembaga Keuangan

Kredit yang dibutuhkan perusahaan tidak hanya dapat diperoleh dari bank saja, akan tetapi dapat pula diperoleh dari lembaga keuangan lainya. Kredit yang diberikan oleh lembaga-lembaga seperti ini biasanya berjangka waktu cukup lama dan dalam jumlah yang cukup besar.
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu :

1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character

► Kredit Kelayakan

Kredit kelayakan yang diberikan kepada mereka dengan dasar kepres tersebut. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pembeli kerja (bouwheer). Biasanya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak karja yang ditandatangani.

►Likuiditas Dan Solvabilitas

Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : likuiditas dan solvabilitas.

1. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a. Mampu membayar utang-utangya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.

2. Solvabilitas
Yang dimaksud dengan solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditas/dibubarkan.

►Rentabilitas

Secara umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah ini dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :

1. Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

2. Rentabilitas modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN
PASAR MODAL

►Saham

Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :

1. Saham Biasa (common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilihan tanda hak istimewa. Artinya,para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan ( dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen atau saham dengan prefensi ini merupakan bentuk pemilik dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah :
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan

► Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat penjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Seperti halnya dengan saham biasa. Obligasi ini juga termasuk surat berharga yang dapat diperjual-belikan. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya.
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.


Jenis-jenis Obligasi
Semua obligasi yang ada dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis dengan mendasarkan pada berbagai faktor, antar lain :
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai dengan karakter jaminan :
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan

Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond.

►Pasar Modal

Sesuai dengan sifatnya, saham obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan yang menjual saham obligasi kepada masyarakat , harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa ini bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Senin, 22 November 2010

observasi tugas pengantar bisnis

Kata Pengantar

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah, kami telah berhasil menyelesaikan makalah dalam rangka tugas mata kuliah Pengantar Bisnis meskipun menemui beberapa kendala dan kesulitan.
Karenanya, mohon dimaklumi apabila masih terdapat beberapa kesalahan dalam makalah tentang Mitra Jasa Laundry and Dry Cleaning ini.
Semoga makalah singkat ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.



Penyusun


















DAFTAR ISI


Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….
B. Tujuan…………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis……………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………………


















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semaraknya usaha jasa laundry di kalangan masyarakat membuat kami penasaran dan ingin lebih mengetahui proses pelayanan jasa dalam bentuk ini. Tak jarang kami menemukan perusahaan laundry yang berbeda hanya berselang beberapa tempat saja.

B. Tujuan
Tujuan kita melakukan obserfasi ini adalah khususnya mengerjakan tugas Pengantar Bisnis dan umumnya untuk lebih mengetahui tentang dunia usaha.






















BAB II
PROSES PRODUKSI

A. Analisis

Mitra Jasa Laundry and Dry Cleaning merupakan satu dari sekian banyak jasa laundry yang ada di daerah Bekasi. Perusahaan perseorangan yang dibentuk oleh satu keluarga ini awalnya hanya berdasar atas keyakinan mereka yang dirasa memiliki skill di bidang cuci-mencuci dan siap untuk bersaing dalam bidang ini. Mitra sendiri dibangun ….. tahun yang lalu.
Karena usaha laundry ini merupakan usaha keluarga, dari manajemen hingga proses pelayanan semua ditimpahkan pada anggota keluarga. Termasuk karyawannyapun adalah anggota keluarga sendiri. Berikut gambar plangnya.


1. Bapak pertama kali mendirikan usaha laundry ini, pertamanya atas dasar apa?
Saya mendirikan usaha laundry ini dasar pertamanya adalah karena saya dan keluarga saya memiliki skill dibidang ini. Dan bidang ini pula kami sangat siap untuk bersaing.
2. Karena perusahaan ini bergerak dibidang jasa laundry, sabunnya bapak membuatnya sendiri atau membeli dari supplier tertentu?
Untuk sabunnya, kami buat sendiri. Pada awal pencucian menggunakan deterjen khusus. Dan pada saat fase pengeringan menngunakan campuran sabun (terutama sabun mandi) untuk selalu menjaga kualitasnya.
3. Tempat laundry ini setiap harinya buka dari jam berapa dan tutupnya jam berapa pak?
Kami buka setiap harinya mulai dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam.
4. Dalam usaha ini, bapak menggunakan karyawan atau cukup keluarga saja yang menjalankan?
Untuk saat ini kami tidak menggunakan karyawan, cukup dikerjakan sendiri oleh keluarga.
5. Pak, bapak punya inisiatif untuk menempatkan lokasi laundry di sini, alasannya apa? Apa karena tempatnya yang strategis dengan lokasi warga ataukah bapak mempunyai sasaran lain?
Alasannya karena lokasi di sini strategis dan dapat dengan mudah dijangkau oleh warga sekita, selain itu kami mempunyai sasaran yaitu untuk para warga yang berstatus pegawai atau karyawan yang banyak berdomisili di daerah ini, karena mereka terlalu sibuk sehingga tidak memilki waktu luang untuk mencuci pakaian mereka.
6. Harga jasa untuk melaundry disini kisaran berapa pak? Dan jasa apa yang biasanya sering digunakan pelanggan?
Jasa yang paling sering digunakan pelanggan adalah jasa pencucian kaos, jas, jaket, permadani. Harganya yaitu ;
Kaos : 5000/potong
Jas : 8000/potong
Jaket : 9000/potong
Permadani /meter : 2500
Dan ada lagi jasa lain yang sering digunakan oleh pelanggan yaitu dry cleaning yang harganya 2x lipat harga laundry.
7. Jumlah pelanggan dalam 1 hari biasanya berapa pak?
Jumlah pelanggan kami per 3 hari 2 pelanggan. Dalam 1 hari 3 potong dengan harga yang variatif (kaos, jaket, jas). Jadi kira-kira perbulan 90 potong.
8. Kiat-kiat apasaja agar pelanggan tetap tertarik untuk melaundry disini?
Kiat-kiatnya hanya :
Menjaga kualitas dalam pencucian
Tepat waktu dalam menyelesaikan cucian
Tidak mementingkan kuantitas
9. Bagaimana persaingan antar tempat jasa laundry yang terjadi disini?
Walaupun disini semakin banyak pesaingnya tapi tetap bersaing secara sehat
10 Prospek bapak untuk kedepannya bagaimana?
Prospek untuk kedepan berencana akan :
Memperbanyak cabang
Peningkatan kualitas

















Berikut adalah proses produsi jasa pencucian di Mitra Jasa Laundry and Dry Cleaning:
Ini adalah proses pencucian.

Setelah di cuci pakaian akan di jemur.

Setelah kering pakaian akan di setrika.







Setelah di setrika pakaian akan di gantung di lemari.

Lalu yang terakhir akan dikemas dengan plastik.




















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Mitra Jasa Laundry and Dry Cleaning yang bermula dari perusahaan perseorangan biasa, dengan usaha dan kerahan yang besar dapat menjadi jenis usaha berprospek baik dan menjanjikan. Dengan memberikan kualitas dan pelayanan jasa yang maksimal, Mitra Jasa Laundry and Dry Cleaning tetap bertahan dengan bentuk usaha laundry satuan.

Selasa, 16 November 2010

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Pengertian
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai berikut :
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Dengan demikian perusahaan bisnis dapat diartikan sebagai berikut :
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Istilah “produksi” ini sering dikaitkan dengan istilah “produktivitas”. Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yang aktif. Pada pokoknya, produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Dua macam keputusan yang diperlukan akan menjadi topik pada pembahasan selanjutnya. Keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sisitem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek

Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sisitem produksi adalah tentang :
a. Disain produksi dari barang yang diproses
Dalam bentuk seperti apakah barang dan jasa itu akan dibuat?
b. Pemilihan/penetuan peralatan dan prosesnya
Peralatan seperti apa yang akan dibeli supaya barang atau jasa dapa diproduksi dengan biaya yang minimum?
c. Disain tugas
Bagaimanakah kegitan produksi itu akan dibagi kepada para pekerja menurut keahlian, kesehatan, dan biaya yang diperlukan
d. Lokasi dari fasilitas produksi
Dimanakah fasilitas produksi/pabrik itu akan didirikan dalam kaitannya dengan letak pasar sumber tenaga kerja dan material, pengawasan polusi lingkungan dan faktor-faktor lain?
e. Layout dari fasilitas tersebut
Bagaimanakah sebuah pabrik itu akan dipersiapkan supaya operasinya dapat efisien?
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : sifat dari proses tersebut, jangka waktu produksi dan sifat produk yang diproses.
1. Sifat Proses Produksi
Penggolongan proses produksi menurut sifat ini akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam pengolahan suatu produk. Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni :
a. Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Contoh : tambang batu bara, bijih besi, bijih emas dll
b. Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Contoh : penyulingan minyak
c. Proses fabrikasi
Proses fabrikasi (proses pengubahan) adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Pengubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan mesin, gergaji, pengepres dll. Contoh : pembuatan pakaian, sepatu, mebel dll
d. Proses sintetik
Proses sintetik menunjukkan metode pengkombinasiaan beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produk akhirnya sangat dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia

2. Jangka Waktu Produksi
Beberapa macam proses produksi dapat ditentukan menurut periode waktu dalam mana fasilitas produksi digunakan. Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni :
a. Proses terus-menerus (continous process)
Istilah proses terus-menerus digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang dipakai. Contoh : produksi mobil dimana perubahan model hanya terjadi sekali dalam astu tahun
b. Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaaan manufaktur dimana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalani beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Contoh : alat-alat untuk pengecoran logam. Setiap saat, bentuk alat ini dapat dirubah

3. Sifat Produk
Proses produksi yang lain dapat ditentukan menurut sifat produknya, jadi melibatkan ada atau tidaknya spesifikasi pembeli suatu produk tertentu. Dalam hal ini, proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Produksi standard
Produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standard. Dalam produksi standard ini, sering dihasilkan sejumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Contoh : produksi televisi, almari es, sikat gigi dll. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dll
b. Produksi pesanan
Produksi pesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas. Contoh : pembuatan pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus dll

KEGIATAN PRODUKSI
Gambaran Sekilas
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan menetukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, dan kemampuan sistem tersebut. Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

Perencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Karena itu, agar fungsi produksi dapat berperan dengan baik perencanaan produksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu :
• Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
• Tahap kedua, penentuan diasin barang yang tepat
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penetuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai
• Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia

Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi barang berada pada Bagian Produksi. Didalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.

Pengendalian Produksi
Pengendalaian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif kedalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum, ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada : (a) jenis pengendalian produksi, (b) tahap-tahap dalam pengendalian produksi, dan (c) alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation and Review Technique.
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Ada 2 macam pengendalian produksi, yaitu order control dan flow control.
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan pembelinya
• Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima
Prosedur pengendalian dari kedua jenis ini kira-kira sama dan fungsinya adalah untuk menentukan apakah arus material dalam pabrik sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan atau untuk menentukan apakah pengangkutan barang jadi ke gudang penyimpanan sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan supaya tidak mengganggu penjualannya.
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
Ada empat tahap dalam pengendalian produksi, yaitu :
• Perencanaan : ini berfungsi untuk memecah pesanan-pesanan dari pembeli dalam beberapa sub-sub bagian yang dicantumkan dalam kartu material yang memuat komponen-komponen jadi ataupun komponen-komponen yang akan diproses lagi.
• Routing : meruapakan suatu usaha untuk menentukan urut-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Sebelum produksi dimulai, semua masalah tersebut disusun terlebih dahulu dalam route sheet.
• Scheduling : merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan. Schedule ini harus dibuat sebelum produksi dimulai didalam bentuk master schedule yang kemudian dipecah-pecah kedalam schedule-schedule.
• Dispatching : merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini juga dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet. Dispatch sheet tersebut memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti :
I. Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya
II. Disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai
III. Mesin dan peralatan yang harus dipakai
IV. Petugas yang harus mngerjakan
V. Kapan harus dimulai dan selesai
VI. Kepada siapa barang tersebut dijual
Terdapat perbedaan urutan tahap pengendalian produksi, antara proses terus-menerus dengan proses terputus-putus. Pada proses terus-menerus, routing diteteapkan terlebih dahulu baru kemudian scheduling dan terakhir dispatching. Hal demikian ini, karena pada proses terus- menerus, routing ditetapkan pada saat perusahaan didirikan dan untuk jangka waktu yang relatif lama.
Sedang pada proses terputus-putus, scheduling ditetapkan lebih dahulu, kemudian menyusul routing dan terakhir dispatching. Hal ini karena pada proses terputus-putus, barang yang dihasilkan tidak selalu sama, baik jenis, kualitas, jumlah maupun waktu penyerahannya. Oleh karena itu, pengaturan waktu penting untuk didahulukan.
Demikian pula dengan routing pada proses terputus-putus, tidak selalu sama. Penetapan routing pada proses ini harus diusahakan untuk dapat memanfaatkan semua faslitas yang tersedia semaksimal mungkin.
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja (Network Analysis) merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya rendah.
Analisis jaringan kerja ini, banyak dipakai pada scheduling dan terkenal dengan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita terkenal dengan nama Metode Jalur Kritis (MJK).
Tehnik semacam ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks untuk tujuan mendisain, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengambil keputusan.
Dalam PERT khususnya, mempunyai anggapan bahwa waktu untuk melakasanakan suatu kegiatan tidak menentu, sehingga digunakanlah tiga perkiraan waktu, yaitu optimis, pesimis, dan normal.
Untuk lebih memperjelas pengertian tentang tehnik ini perlu diketahui konsep dasar baik dari analisis jaringan kerja maupun MJK dan PERT dalam penerapannya.
Konsep dasar itu adalah sebagai berikut :
1. Jaringan Kerja (Network)
Merupakan satu seri (rangkaian) aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan usaha. Dua hal penting untuk diketahui dalam jaringan ini adalah aktivitas (activity) dan kejadian (event). Yang dimaksud dengan aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedang kejadian adalah saat mulanya atau berakhirnya aktivitas. Kejadian paling akhir tidak dapat terjadi sebelum aktivitas-aktivitas sebelumnya selesai. Antara event mulai dan event penyelesaian dihubungkan dengan aktivitas. Hubungan antara berbagai event, setiap bagian pekerjaan sampai dengan penyelesaian paling akhir, akan membentuk suatu diagram jaringan kerja (network diagram).
2. Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Pada contoh dimuka ada empat jalur untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut :
a. A – B – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu
b. B – F – H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu
c. B – F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu
d. C – G – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu
Dengan demikian, jalur kritis pada ramgkaian kerja ini adalah C – G – I, atau yang dapat ditulis pula dengan 1 – 4, 4 – 6, 6 – 7 dengan waktu selama 19 satuan waktu, yang merupakan waktu maksimum untuk menyelesaikan seluruh rangkaian kerja tersebut. Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut :
a. Jalur kritis menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dengan ceoat, bilaman diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Secara tegas diketahui, jalur kritis lebih mengarahkan perhatian menajemen pada situasi yang penting, memusatkan perhatian pada kemacetan dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu pada jalur lain yang tidak akan dapat mempercepat penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.

Aktivitas Semu (Dummy)
Salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian pada setiap penyusunan diagram jaringan kerja adalah aktivitas semu. Yang dimaksud dengan aktivitas semu adalah suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semacam ini menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak asling bergantung satu sama lain.

Keterbatasan-Keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu. Hal demikian ini tidak mungkin terjadi pada kehidupan negara.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menetukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol dinamik.

Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan sehari-hari selalu bersifat dinamik. Sehingga dengan demikian, sebagaimana telah berkali-kali sisebutkan dimuka deadaan masa yang akan adtang tidak menentu (uncertain).
Untuk mengatasi keterbatasan yang disebutkan diatas, diciptakan satu model, sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti :
1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperjitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
2. Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
3. Membuat model baru sebagai alat kontrol yang dinamik.
Didalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
• Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancar.
• Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
• Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.

Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan dibidang produksi. Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Kata cukup disini tidak berarti bahwa persediaan bahan harus dalam jumlah besar. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
a. Resiko hilang adn rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan tinggi
c. Resiko using
d. Uang yang tertanam dipersediaan terlalu besar
Dengan demikian jumlah persediaan yang harus ada tidak terlampau besar dan tidak pula terlalu kecil. Persediaan yang terlalu kecil mengandung resiko kehabisan persediaan yang dapat merugikan perusahaan.
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis. Jumlah yang ekonomis itu dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah pemesanan. Dengan kata lain untuk mencapai biaya persediaan yang optimal, maka perusahaan harus melakukan pemesanan-pemesanan seekonomis mungkin. Jumlah pemesanan yang ekonomis ini menjadi indikator jumlah persediaan yang tepat. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh empat faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku
Biaya pemesanan, jika dikaitkan dengan besarnya persediaan, mempunyai ciri yang berlawanan deibanding dengan biaya penyimpanan. Semakin besar volume persediaan akan membuat semakin kecil biaya pemesanan, Karena frekuensi pemesanan yang semakin jarang. Sebaliknya, maikin besar volume persediaan, maka biaya penyimpanan akan semakin besar pula. Ciri demikian ini merupakan dasar penghitungan jumlah pemesanan yang paling ekonomis.

Pemeliharaan Peralatan
Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bilamana hal ini diabaikan, maka akibatnya perusahaan akan menderita rugi yang tidak kecil.
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan
4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat
5. Menimbulkan keengganan pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji
Masalah pemeliharaan ini bagi pimpinan perusahaan sangat membingungkan karena di satu pihak, penting dan di pihak lain tidak, biayanya sulit diukur dan tidak produktif.
Pada umumnya, biaya pemeliharaan itu dari tahun ke tahun selalu cenderung naik, hal ini disebabkan 3 hal berikut :
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, kecepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat
• Adanya kecenderungan untuk memsang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya, sebagai akibat dari pengembangan teknologi
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan agar supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu meyolok, maka mesin baru diusahakan untuk bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya

Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliaharaan ini yaitu :
a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen
Keuntungan :
• Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai
• Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai
• Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil
Kelemahan :
• Fleksibilitas sangat rendah
• Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
b. Sentralisasi
Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
Keuntungan :
• Tidak terdapat duplikasi alat-alat, tenaga kerja dan persediaan suku cadang
• Fleksibilitas yang tinggi
Kelemahan :
• Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak
• Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien
• Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik pada pekerjaan-pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera
• Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat
Program pemeliharaan peralatan itu antara lain meliputi :
1. Penyusunan yang meliputi penentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, prioritasnya dan tenaganya
2. Mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk mengawasi keajegan pemeliharaan dan suku cadang yang diganti
4. Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali untuk mempermudah administrasi gudang
5. Mengatur program latihan (training) untuk meningkatkan keterampilan kerja
6. Menagatur distribusi waktu kapan peralatan diperbaiki dengan memperhitungkan kerugiannya

Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi ini, tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja, akan tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemempuan menghasilkan kembali (return on investment), persaingan, kualitas dan disain teknis, standard bahan baku, proses dan kemampuan kerja barang yang bersangkutan, serta berbagai inspeksi di bidang-bidang kualitas bahan yang dipakai, operasi yang dugunakan dan daya kerja barang yang dibuatnya.
Terdapat empat tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
2. Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2
4. Tahap penggunaan di lapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang

Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Pengawasan/pengendalian mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berpakah jumlah barang yang akan diinspeksi. Bilamana terjadi kerusakan, pengawasan menentukan penyebab kesalahan dan melakukan perbaikan.
Konsep probabilitas sangat memegang peranan pada tahap pengawasan kualitas ini dengan cara menetapkan perencanaan contoh (sampel) yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang-barang yang keluar dan dengan menggunakan prosedur bagan pengawasan secara kotinyu akan dapat mendeteksi mesin-mesin dan proses-proses yang tidak berjalan dengan semestinya.

Bagan Pengawasan (Control Chart)
Pada dasarnya, penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 kategori :
1. Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Penyimpangan semacam ini, biasanya sangat kompleks, akan tetapi tidak begitu berarti bagi total penyimpangan yang terjadi, karena frekuensinya yang terlalu kecil
2. Penyimpangan-penyimpangan yang ditentukan
Biasanya, penyimpangan-penyimpangan semacam ini kerap kali terjadi dan dapat diketahui penyebabnya yang pada umunya disebabkan karena :
• Perbedaan-perbedaan antara pekerja
• Perbedaan-perbedaan antara mesin-mesin
• Perbedaan-perbedaan antara bahan baku
• Perbedaan karena interaksi antara dua atau ketiga faktor yang disebutkan diatas
Atas dasar hasil penyelidikan dari kedua penyimpangan tersebut dapat dibuat suatu control chart sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi di mana penyebabnya. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan.

Lokasi dan Layout Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
• Dekat dengan pasar
• Dekat dengan bahan baku
• Ongkos transport
• Penyediaan tenaga kerja
• Penyediaan sumber tenaga/energy
• Lingkungan sekitar
• Iklim

Cara Penentuan Lokasi Pabrik
Terdapat dua cara menetukan lokasi pabrik yakni :
a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi. Hasil penilaian, biasanya dinyatakan di dalam ukuran baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali.
b. Cara Kuantitatif
Terdapat dua cara kuantitatif yakni :
• Cara yang sederhana, merupakan usaha mengkuantifikasi analisis kuantitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE pada masing-masing kriteria.
• Cara yang komplek, cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH. Model yang umumnya digunakan sebagai dasar penentuan lokasi pabrik adalah linear programming dengan metode simplex
Layout Fasilitas Produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
Adapun tujuan pokok dari layout pabrik ini adalah :
• Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan
• Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
• Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan
• Untuk melakukan pekerjaan yang efisien
• Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor
Dalam hal ini, layout dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Process Layout merupakan penyusunan fasilitas produksi di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
2. Product Layout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya.

PEMBELANJAAN

Pembelanjaan

Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah sutau usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Jadi pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer pembelanjaan perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Ia harus mempunyai sejumlah dana untuk membeli dan membayar suatu rekening. Ia juga harus dapat menilai beberapa alternatif sumber dana untuk menentukan salah satu yang dianggap paling ekonomis.
Didalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Keseimbangan tersebut terjadi antara kekayaan (aktiva lancar dan aktiva tetap) di satu pihak dengan utng dan modal (pasiva) di lain pihak, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbanagan nilai rupiah atara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Sedangakan keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dam modal perusahaan.

Penggunaan Dana
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditujukan sebagai aktiva lancar. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Dana jangka pendek ini sangat penting kegiatan perusahaan sehari-hari, sekaligus menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar.
Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya. Dari sejumlah kas yang dipegang oleh manajer, tidak selruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Tugas manajer keuangan yaitu mengetahui aliran kas dan anggaran kas. Manajer keuangan bertanggung jawab membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilaman diperlukan dan memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat mengfashilkan bunga. Salah astu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh temponya berbeda-beda.
3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepda pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi dan persediaan barang jadi.

Penggunaan Dana Jangka Pnjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagaian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa :
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Luas tanah ini tidaka akan berpengaruh pada pajak pendapatan meskipun dapat dikenai dengan pajak yang lain.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudiaan perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Pada saat bangunan tersebut habis umurnya, perusahaan dapat membeli bangunan baru yang sama dengan menggunakan dana yang sudah berkumpul sekian tahun.
3. Peralatan yang dimiliki peruashaan berupa mesin, alat angkut, dan peralatan lainnya yang dipakai dalam produksi. Semua peralatan tersebut juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang dan penyusutan ini akan berpengaruh pula pada pembayaran pajak pendapatan.

Analisis Investasi Ktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Dua metode pertama, net present value dan internal rate of return mengukur efisiensi investasi dai aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net present value dan internal rate of return dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of money ini.
Berdasarkan konsep berbunga ini, bila waktu berjalan nilai uang akan semakin bertambah. Sebagai contoh, kita mempunyai uang Rp 100.000,00 bila tingkat bunga sebesar 15% per tahun, maka nilai uang setahun mendatang akan menjadi sebesar Rp 115.000,00 pada tahun kedua nilai uang itu akan menjadi Rp 132.250,00.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat bunga (tingkat of return)

Sumber Dana
Jika ditinjau dari asalanya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
• Penggunaan laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utng jangka pendek dan utang jangka panjang.

Pemihan Sumber Dana
Ada dua sumber dana yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Berikut beberapa kelebihan dan kelemahan dari kedua sumber dana tersebut.
• Dari dalam perusahaan
Kebaikan :
1. Dapat digunakan sewaktu-waktu
2. Tidak ada kewajiban membayar bunga
3. Tidak ada kewajiban mengembalikan
Kelemahan :
1. Jumlah dana sangat terbatas
2. Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau digunakan untuk hal lain yang lebih menguntungkan
• Dari luar perusahaan
Kebaikan :
1. Jumlah dana tidak terbatas
2. Dapat diperoleh dari berbagai sumber
3. Bersifat fleksibel
Kelemahan :
1. Perusahaan dikenakan beban utang dan dividen untuk saham
2. Ada kewajiban untuk mengembalikan utang
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mngusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dan ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. Menggunakan dana intern dan ekstern

Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sektor mlain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi masalah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

Sumber Dana Ekstern
Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Termasuk kredit jangka pendek ini adalah :
• Kredit rekening Koran
• Kredit belening
• Kredit wesel
• Kredit penjual
• Kredit pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Termasuk dalam kredit jangka panjang :
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit bank
• Kredit dari negara lain

Optimisasi Modal
Sebagai pedoman untuk menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1. Bunga kredit jangka pendek
Biasanya, beban bunga kredit jangka pendek ini lebih besar daripada beban bunga kredit jangka panjang
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank
Bunga simpanan bank ini merupakan bunga yang diterima oleh seseorang apabila ia menyimpankan uangnya di bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
Jangka waktu pemakaian modal ini bisa dalam beberapa bulan atau bias lebih dari satu tahun
5. Jangka kritis
Yang dimaksud dengan jangka kritis adalah jangka waktu di mana penggunaan modal asing jangka pendek biasanya (beban bunganya) sama besar dengan apabila preusahaan menggunakan modal asing jangka panjang
Adapun kriteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang ada dua macam yaitu :
a. Jangka kritis
b. Beban bunga
Dari segi beban bunga manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Dan harus dihitung pula pemanfaatan modal atau simpanan yang diterima dari modal yang tidak digunakan sejak berakhirnya jangka waktu penggunaan sampai dengan berakhirnya masa kredit.

Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu :
1. Capital
Capital atau modal ini merupakan salah astu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk mendapatkan kredit perusahaan sekurang-kurangnya harus memiliki modal sebesar 25% dari jumlah kredit.
2. Capability
Capability ini merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan membayar bunga. Hal ini dapat dibuktikan dengan neraca perusahaan.
3. Collateral
Collateral ini merupakan syarat di mana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
4. Character
Character ini dimaksudkan sebagai sifat pimpinan perusahaan karena dialah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

Kredit Kelayakan
Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwher). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja yang ditandatangani.

Likuiditas Dan Solvabilitas
1. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan
Untuk menentukan likuiditas dapatlah digunakan dua rumus berikut, dengan mencari current ratio dan quick ratio.
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar : Utang Lancar
Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar – persediaan : Utang Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva/kekayaan peruashaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar ini :
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas dapatlah digunakan rumus sebagai berikut :
Solvabilitas = Total Aktiva : Total Utang
Utang perusahaan yang dimasukkan dalam rumus tersebut meliputi baik utang jangka pendek (utang lancar) maupun utang jangka panjang. Sedangkan total aktiva adalah semua kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Ini dapat dilihat dalam neraca sisi debet.
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibubarkan, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu memenuhinya, dikatakan insolvabel.
Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvable – likuid
b. Insovabel – likuid
c. Solvabel – illikuid
d. Insolvabel – illikuid

Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
1. Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupu modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
2. Rentabilitas Modal
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat dan saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan itu adalah :
a. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal asing.
b. Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar disbanding dengan tingkat bunga modal asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendiri.

Pasar Surat-Surat Berharga Dan Pasar Modal

1. Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah :
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan
Di samping hak-hak istimewa tersebut, saham preferen ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahannya adalah bahwa para pemegangnya tidak memiliki hak suara di dalam rapat pemegang asham, yang biasanya diadakan paling sedikit sekali setiap tahun.

Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dan ekstern. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mnembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jenis obligasi
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan
a. Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
b. Obligasi perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan jawatan, dan perseroan terbatas
2. Sesuai dengan karakter jaminan
a. Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond
b. Obligasi dengan jaminan, jaminan yang bias dipakai di sini antara lain : saham, piutang, rumah, tanah, mesin dll
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callable bond
d. Convertible bond

Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi diperjual-belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyrakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa ini bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

PEMASARAN

PEMASARAN
PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
• Pengertian dan Konsep Pemasaran
Pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh tentang penjualan, perdagangan, dan distribusi. William J. Stanton mengemukakan bahwa pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi.

• Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah: produksi yang membuat barang-barang dan konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut. Dalam hal ini pemasaran berada di antara produksi dan konsumsi. Ini berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung antara dua faktor tersebut.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni (1) faedah bentuk form (form utility), (2) faedah waktu (time utility), (3) faedah tempat (place utility), (4) faedah milik (ownership utility), dan (5) faedah informasi (information utility). Dari kelima faedah tersebut, pemasaran menciptakan 4 faedah, yaitu tempat, waktu, milik, dan informasi.

• Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan.

• Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dari berbagai macam pendekatan:
1. Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Fungsi pokok pemasaran adalah: penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standarisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar.
2. Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga mempelajari pemasaran dari segi lembaga/organisasi yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah:
- Penyedia bahan
- Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
- Perantara dagang
- Perusahaan saingan
- Pembeli akhir
3. Pendekatan Serba Barang
Disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
4. Pendekatan Serba Manajemen
Mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pendekatan ini menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.
5. Pendekatan Serba Sistem
Mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran. Adapun pengertian dari sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubuungan perusahaan dengan pasarnya.
STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Manajer pemasaran membawai sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, dan sub bagian penjualan umum. Masing-masing sub bagian dipegang oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap pemasaran dan membawahi individu yang semuanya berkecimpung dalam kegiatan pemasaran.
Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang bertanggung jawab terhadap masalah perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset peasaran, analisis dan pengawasan penjualan, anggaran penjalan, peramalan penjualan, perencanaan saluran, teritorial, dan kuota, pengawasan persediaan, penjadwalan produksi, serta distribusi fisik. Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggungjawab terhadap masalah penjualan lapangan dan kegiatan kantor penjualan termasuk servis langganan dan servis barang.
PASAR
• Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga unsur penting dari pasar adalah: orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
• Macam-macam Pasar
1. Pasar Konsumen: sekelompok pembeli yang memberi barang untuk dikonsumsikan, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.
2. Pasar Industri: pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memproduksi barang lain sebelum dijual.
3. Pasar Penjual: pasar yang terdiri atas individu-individu atau organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapat laba.
4. Pasar Pemerintah: pasar di mana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti departemen-departemen, direktorat, kantor dinas, instansi, dll.
• Segmentasi Pasar
Adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu prosuk ke dalam satuan pasar yang bersifat homogen.
MARKETING DAN PRODUK
• Pengertian Marketing Mix
Adalah kombinasi empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
• Pengertian Barang
Barang adalah suatu sifat yang kompleks baik diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
• Penggolongan Barang Menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
1. Barang Tahan Lama
2. Barang Tidak Tahan Lama
3. Jasa
• Penggolongan Barang Menurut Tujuan Pemakaian oleh si Pemakai
1. Barang Konsumsi
Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dibagi menjadi tiga golongan, yaitu barang konvenien (mudah dipakai), barang shopping ( barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu), dan barang spesial (mempunyai cirri khas).
2. Barang Industri
Dibedakan menjadi lima golongan, yakni: bahan baku (bahan pokok untuk membuat barang lain), komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi, dan peralatan ekstra.
• Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Siklus ini meliputi: tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran.
• Merk
Brand atau merk adalah suatu nama, istilah, simbol atau disain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk member tanda pengenal barang atau jasa dari penjual, dsan untuk membedakannya dari barang yang dihasilkan oleh pesaing.
SALURAN PEMASARAN’
• Pengertian Saluran Distribusi
Saluran yang digunaklan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri.
• Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen dan konsumen. Perusahaan-perusahaan seperti itu melaksankaan beberapa fungsi pemasaran dan membantu dalam kegiatan saluran. Perantara-perantara tersebut adalah: pedagang besar, pengecer, dan agen.
• Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi, antara lain: jenis barang yang dipasarkan, produsen yang menghasilkan produknya, penyalur yang bersedia ikut ambil bagian, dan pasar yang dituju.
PENENTUAN HARGA
•Arti dan Pengertian Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalu mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayananya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
•Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
o Keadaan Perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku
o Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu.
Penawaran adalah kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.
o Elastis Permintaan faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar.
Inelastis jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.
Elastis, apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjabdinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
Unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yanng sama.
o Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian misalnya, dijual dalam keadaan persaingan murni (pure competition). Selain persaingan murni, dapat pula terjadi persaingan lainnya, seperti :
Persaingan tidak sempurna, untuk barang-barang yang dihasilkan dari pabrik dengan merek tertentu
Oligopoli, beberapa penjual menguasai pasar sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada kalau dalam persaingan sempurna.
Monopoli, jumlah penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
Permintaan yang bersangkutan
Harga barang-barang substitusi/ pengganti
Peraturan harga dari Pemerintah
o Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.
o Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang hendak dicapai :
Laba maksimum
Volume penjualan tertentu
Penguasaan pasar
Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu
o Pengawasan Pemerintah
Merupakan faktor penting dalam penentuan harga.

PROMOSI DAN PERIKLANAN

•Promosi
Merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya
•Periklanan
Adalah komunikasi non-individual, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibhas disini adalah :
o Tujuan periklanan
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu.
c. Mengadakan hubungan dengan para penyatur, misalnya dengan mencantmkan nama dan alamatnya
d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
o Jenis Periklanan
a. Periklanan Barang
b. Periklanan Kelembagaan
o Media Periklanan
a. Ssurat Kabar
b. Majalah
c. Radio
d. Televisi
e. Pos Langsung
o Biro Periklanan
Merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya dibidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langgananya. Adapun sumber penghasilannya berasal dari : komisi media (dari lembaga media) dan onglos jasa (dari sponsor) untuk desain iklan.

PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS

•Personal Selling
Adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain
1. Proses Personal selling
a. Persiapan sebelum penjualan
b. Penentuan lokasi pembeli potensial
c. Pendekatan pendahuluan
d. Melakukan penjualan
e. Pelayanan sesudah penjualan
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
a. Trade selling dan merchandising salesman
Merupakan tugas penjualan yang ditujukan kepada para penyalur, bukan kepada pembeli akhir
b. Missionary selling dan detailman
Merupakan tugas penjualan yang dilakukan untuk mendorong pembeli agar bersedia membeli pada penyalur perusahaan.
c. Technical selling dan sales enginer
Merupakan tugas penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.
d. New business selling dan pioncer product salesman
Merupakan tugas penjualan yang berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli.
•Promosi Penjualan
Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti: peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya. Jadi, kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang lain.

•Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan oles suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan melainkan berita. Biasanya, individu atau lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan sejumlah biaya , dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya.