Minggu, 24 Oktober 2010

DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

Pengertian Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut :
Oraganisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan mengarah pada tujuan
3. Struktur

->Organisasi Formal dan Informal
A.Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung jawab
3. Pertanggungjawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi

B.Organisasi Informal
Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi. Keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban dan hubungan-hubungan baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak.
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya unterksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System informasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpecaya, atau dapat juga terpecaya.
Dalam sebuah kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
Anggota-anggota kelompok luar (out group)

->Sentaralisasi Vs Desentralisasi
A.Organisasi yang Disentralisasi
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Beberapa kebaikan organisasi disentralisir adalah :
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam

Beberapa keburukan organisasi disentralisir adalah :
1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada manajer muda dalam mengambil keputusan

B.Organisasi yang Didesentralisir
Banyak perusahaan besar telah menggunakan didesentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilakasnakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda. Beberapa peusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda. Karyawan disetiap pabrik mengetahui bahwa kegiatannya lebih baik daripada kegiatan karyawan disentralisir. Jadi mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik.

->Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur

->Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah ditetapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

->Departementalisasi
Pembentukan struktur oerganisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organiasi. Dikebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.

->Wewenang dan tanggung Jawab
Setiap orang memiliki wewenang dan kewajiban, misalnya menejer, mereka memiliki wewenag untuk memerintah bawahannya, akan tetapi merekalah yang bertanggung jawab atas apa yang di kerjakan oleh bawahannya.
->Berapa Banyak Bawahan yang harus Ada di Bawah Seorang Manajaer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. 
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi

->Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.

->Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis.
Mengapa terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan ? menurut Parkinson, penyebabnya terletak pada :
1. Keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan

->Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bagan cukup dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena bagan menggambarkan tentang hubungan hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responbility).
Ada empat pokok bentuk strutur organisasi, yaitu :
A. Organisasi garis (line organization) : kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan dibawahnya. Masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
a.Kebaikan Organisasi Garis
-Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
-Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain
-Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan
-Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja
b.Keburukan Organisasi Garis
-Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
-Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien
-Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian

B. Organisasi Garis dan Staf, merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Tipe organisasi garis dan staf ini lebih baik digunakan untuk perusahaan sedang dan besar.
a.Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
-Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya
-Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
-Staf dapat mendidik para petugas
-Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
-Keburukan Organisasi Garis dan Staf
-Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan
-Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
-Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil

C. Organisasi Fungsional, dalam organisasi ini masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi.

a.Kebaikan Organisasi Fungsional
-Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya
-Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi

b.Keburukan Organisasi Fungsional
-Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
-Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
-Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
-Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer
D. Organisasi Komite, organisasi ini dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan.
Untuk membangun komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
a.Kebaikan Komite
-Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota
-Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
-Menciptakan koordinasi yang lebih baik
-Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana
b.Keburukan Komite
-Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
-Keharusan untuk berkompromi
-Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
-Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan

E. Organisasi Matrik, organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organsiasi garis dan staf yang sudah ada. Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus. Dalam organisasi ini beberapa anggota organisasi memberikan laporan kepada dua atasan, bukannya satu atasan seperti bentuk yang tradisional. Dalam setiap kasus mereka berusaha memusatkan kegiatan-kegiatan beberapa spesialis dari bidang fungsional yang berbeda pada maslah atau proyek khusus.

a.Kebaikan Organisasi Matrik
-Luwes
-Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
-Memberikan alat inovasi tanpa menganggu struktur organisasi yang ada
-Keburukan Organisasi Matrik
-Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
-Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
-Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain

b.Perilaku Keorganisasian
-Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi :
-Kelompok kerja
Dalam semua organisasi yang melibatkan orang pasti terdapat kelompok-kelompok kerja. Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Dalam beberapa hal, kelompok-kelompok itu berbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaat pada pekerjaannya. Kelompok-kelompok tersebut tetap ada pada setiap peristiwa didalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi para anggotanya. Kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa : kebutuhan berkomunikasi, kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu : keakraban satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa dan persahabatan. Semua ini akan menjadi dasar untuk saling melengkapi bagi kelompok-kelompok kerja yang ada.

Motivasi
motivasi adalah suatu hal yang di jadikan oleh seseorang untuk dijadikan acuan dalam melakukan sesuatu.
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
->Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan dipabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya.
->Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting delam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan dan situasi yang ada.
Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya yang ada secara efektif.

Sabtu, 16 Oktober 2010

manajemen umum

MANAJEMEN UMUM


A. Pengertian manajemen
1. Arti dan fungsi manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan Profesor Oei Liang Lee: Manajemen adalah ilmu
dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi
tenaga kerja mnusia dengan bantuan alat alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasian
Pengawasan
2. Jenjang Manajemen
Ada tiga jenjang manajemen dalam perusahaan:
1. manajemen puncak atau manajemen eksekutif.
2. manajemen madya atau manjemen administrative
3. manajemen operasional atau manajemen supervisori.
1. Manajemen Puncak
manajemen puncak adalah manajemen yang berada di jenjang tertinggi yang sering disebut manajer senior biasanya mempunyai banyak sekali pengalaman dalam hal manajemen.
2. Manajemen Madya
Manajemen ini berada di bawah manajemen puncak. Tahapan ini meliputi pimpinan pabrik dan atau manajer devisi.
3. Manajemen Operasional
manajemen ini berada pada posisi yang terbawah. Jenjang terendah ini biasanya memiliki tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.
B. Latar belakang sejarah Manajemen
1. Gerakan Manajemen ilmiah
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagi bapak dari manajemen ilmiah.
Buku yang diterbitkannya berjudul The Principles of Scientific Management. Dalam bukunya,
Taylor berpendapat ada beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien, yaitu:
Prinsip 1: Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik
untuk menyelesaikannya.
Prinsip 2: Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
Prinsip 3: Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang
jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip 4: Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.
C. Sekolah Sekolah tentang pemikiran manajemen
1. Sekolah klasik
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan perusahaan besar. Sekolah klasik
telah memberikan saran tentang fungsi fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
2. Sekolah Perilaku
Sekolah ini telah popular dalam tahun 1950-an, sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek
kemanusiaan dari manajemen dna menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami
manusia
3. Sekolah Ilmu Manajemen
Tidak seperti sekolah klasik, sekolah ini melibatkan matematik dan statistic. Model model
matematis digunakanuntuk menyelesaikan masalah masalah operasional perencanaan dan
pengendalian.
4. Analisis Sistem
System adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian bagian independent yang
berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi.
5. Manajemen berdasarkan hasil
Management by objectives pertama kali dikemukakan pada tahun 1950-an adalah
suatu program unruk menigkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. MBO memusatkan
perhatian pada hasil, bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Adapun keburukan MBO:
a. MBO hanya sukses jika sema pihak mau berpartisipasi
b. MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manejemen.
c. Tujuan tujuan itu seharusnya layak dan mudah di ukur.
D. Perencanaan
1. Bentuk bentuk perencanaan
a. Tujuan, merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan, suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadpa tindakantindakan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi, merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
e. Prosedur, merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang.
f. Aturan, adalah tindakan spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
Program, merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan, dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran.
2. Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan.
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
3. Langkah langkah penyusunan perencanaan
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan anggapan
c. Menentukan berbagai alternative tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternative alternative tindakan yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
Menyusun rencana pendukung.
4. Faktor factor yang membatasi perencanaan
a. Sulitnya mencari anggaran secara teliti
b. Perubahan yang sangat cepat
c. Kekakuan internal
d. Kekaukan eksternal
e. Waktu dan biaya
5. Pengambilan keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
ada beberapa syarat pengambilan keputusan yaitu: berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan
yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif, mempunyai kemampuan untuk
mengadakan analisis.
b. Alat pengambilan keputusan
- Analisis resiko, tergantung pada beberapa variable kritis, seperti biaya pengenalan, biaya prduksi, investasi modal yang dibutukan, harga dan market share yang dapat dicapai.
- Pohon keputusan, dengan melihat berbagai kemungkinanarah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan.
E. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagi proses menciptakan hubungan antara berbagai
fungsi, personalia, dan faktor faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat.
F. Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para
bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien
untuk mencapai tujuan. Ada tiga prinsip yaitu:
1. Pinsip mengarah kepada tujuan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
3. Prinsip kesatuan komando.
G. Pengkoordinasian
Prinsip prinsip koordinasi yaitu:
1. Prinsip kontak langsung
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
3. hubungan timbal balik di antara factor factor yang ada
Berikut pelaksanaan fungsi koordinasi:
1. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantuuntuk memberikan fasilitas bagi
terlaksananya koordinasi
2. Memastikan apakah masing masing individu sudah mengetahui prinsip prinsip ekonomi.
H. Pengawasan
Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah
dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan perbaikan bilamana
terjadi penyimpangan. Dapat pula menyangkut perubahan perubahan besar sepetri:
a. Penyusunan kembali rencana baru
b. Menetapkan sasaran target baru
c. Perubahan struktur organisasi
d. Perbaikan cara cara penerimaan pegawai.
Langkah langkah pengawasan :
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi.
Syarat syarat pengawasan yang baik:
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus fleksibel
e. Pengawasan harus ekonomis, mudah dimengerti dan diikuti dengan perbaikan

Kamis, 14 Oktober 2010

LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN
 Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Faktor-faktor yang memperngaruhi lingkungan perusahaan :
1. Fisik,
2. Perkenomonian,
3. Etika Hukum,
4. Sosial, dan
5. Politik.
Perusahaan dalam masyarakat yang Pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam hal ini, pluralism mencerminkan usaha manusia untuk mempertemnukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.
Kesan negatif tentang perusahaan
Dari pemberitaan pers yang dapat kita ikuti, banyak masalah yang menciptakan kesan negatif tentang perusahaan. Mengapa hal-hal seperti itu terjadi? Hal ini terjadi karena kritik terhadap perusahaan tidak hanya sebatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja, tetapi juga menyangkut lingkungan fisik.
Usaha-usaha untuk memperbaiki kesan negatif
Untuk memperbaiki adanya kesan-kesan negatif dari masyarakat, perusahaan harus tidak menciptakan masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan humas yang efektif.
LINGKUNGAN FISIK, ENERGI, DAN KONSERVASI
Dari masalah-masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sulit diatasi dan memerlukan biaya besar adalah yang berkaitan dengan lingkungan fisik, energi dan konservasi.
 Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk,
2. Perkembangan teknologi baru, dan
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
 Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan bekerja. Masing-masing jenis polusi berikut ini menjadi ancaman bagi lingkungan yang sehat.
Pencemaran Udara
Polusi udara ini menimbulkan dampak negatif yang biasanya dikaitkan dengan penyakit jantung dan pernapasan. Contohnya gas emisi dari kendaraan bermotor
Pencemaran Air
Cukup banyak kasus pencemaran air di Indonesia yang berasal dari berbagai macam sumber, seperti lingkungan industri, pemukiman, dan lingkungan pertanian. Contohnya pembuangan limbah-limbah rumah tangga.
Pencemaran Sampah Awet
Sering sampah awet, seperti kaleng bekas, botol, karet, dan plastik, sulit mendapatkan pembuangan, ditanampun tidak lekas terurai dalam tanah, jika dibakar, pencemaran udara yang timbul sangat mengganggu lingkungan.
 Energi dan Konservasi
Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada migas. Dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta tenaga nuklir. Namun demikian penghematan akan berpengaruh pada kelestarian sumber-sumber yang ada.
LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN PERPAJAKAN
 Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah membiayai pengeluarannya dari hasil pemungutan pajak. Alasan pemerintah menaikkan pajak adalah untuk membiayai pengeluaran yang semakin menigkat. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat.
 Penerimaan dan Pegeluaran Pemerintah
Secara keseluruhan penerimaan pemerintah dapat diperoleh dari
• Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak langsung(PPd, PPs, Pajak Dividen), Pajak tak langsung(PPn), dll
• Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan proyek.
Sedangkan pengeluaran pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam
• Pengeluaran rutin, meliputi : belanja negara, pegawai, barang, dll
• Pengeluaran pembangunan, meliputi : perbaikan jalan, dll
LINGKUNGAN HUKUM
Hukum di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam
 Hukum Publik : mengatur masalah dan kepentingan keamanan umum
 Hukum Privat : mengatur tentang kepentingan seseorang dan kelompok masyarakat
LINGKUNGAN PEMERINTAH
 Perhatian Pemerintah terhadapa Kegiatan Usaha
a) Bantuan di Bidang Transportasi : PJKA, GIA, PELNI, DAMRI
b) Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
1. Bantuan finansial : berupa kredit uang
2. Bantuan pemberian kontrak : berupa jasa maupun pembelian hasil produksi
3. Bantuan teknik dan manajemen : meningkatkan usaha-usaha anggota koperasi
c) Bantuan di Bidang Komunikasi : dengan usaha pembangunan ruang angkasa, seperti penggunaan satelit komunikasi
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan internasional merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia.
 Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi-transaksi internasional
 Perusahaan-perusahaan Multinasional (Multinational Corporation)
Perusahaan-perusahaan multinasioanl kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa, Amerika, dan Jepang. Pasar yang dikuasainya meliputi berbagai negara lain selain negaranya sendiri.
 Kegiatan-kegiatan Multinasional
Perusahaan multinasional bertujuan memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu negara saja tetapi juga ke negara lain. Dimana perusahaan ini mendirikan perusahaan perakitan / assembling di negara kedua untuk melayani kebutuhannya di samping negara ketiga yang ada disekitarnya.
 Ciri-ciri Perusahaan Multinasioanl
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Mutinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha pengolahan / manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua negara. Dengan definisi ini maka Perusahaan Multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu.
 Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
a) Kebaikan perusahaan multinasional
• Menambah devisa negara melalui penanaman modal di bidang ekspor.
• Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor di sektor industri.
• Ikut mendukung pembangunan nasional
• Menambah pendapatan negara berupa pajak-pajak dan royalti dari perusahaan tersebut.
• Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
• Meningkatkan taraf hidup karyawan dengan memberikan gaji lebih.
• Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi tenaga kerjanya, sebab perusahaan tersebut memiliki superioritas dalam bidang manajemen dan teknologi.
• Memodernisir industri.
• Menambah arus barang karena meningkatnya produksi nasional yang didukung oleh perusahaan tersebut.
• Memperluas pasar faktor-faktor produksi dalam negeri, seperti: bahan baku, tenaga kerja, dsb
b) Keburukan Perusahaan Multinasional
• Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara. Jika sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
• Perusahaan-perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa:
- Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
- Penyusutan / depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
- Kebutuhan akan bahan baku dan barang modal harus didatangkan dari luar negeri yang dalam pelaksanaannya Pemerintah harus menyediakan fasilitasnya.
 Lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional
Perantara ini disebut middleman, dibedakan ke dalam empat golongan.
a) Export anda Import Comission House
Commision House merupakan wakil dari pembeli. Export Commision House menerima pesanan dari pembeli, sedangkan Import Commision House memberikan pesanan kepada pembeli-pembeli. Dan pembeli memberikan komisi.
b) Merchant Exporters and Importers
Perantara ini memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan, bukan komisi.
c) Manufacturer’s Export Agents
Export Agents bertindak sebagai departemen / bagian ekspor dari sebuah perusahaan / produsen atau sekelompok perusahaan. Mendapatkan komisi dari kontrak.
d) Export and Import Brokers
Perantara ini berusaha mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama. Atas jerih payahnya mereka mendapatkan komisi dari transaksi yang terjadi.
 Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia
Setiap tahunnya sejak 1969 keadaan eskpor Indonesia mengalami perkembangan yang positif. Tetapi pada periode 1981 / 1982 keadaan ekspor ini mulai mengalami fluktuasi. Pada dasarnya barang-barang yang diekspor dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni migas dan non migas.
Barang yang bukan termasuk migas dikelompokkan lagi menjadi:
a) Golongan barang utama : kayu, karet, timah, CPO, kopi, tembakau, the, dan biji kelapa sawit
b) Golongan barang lain : hewan beserta hasilnya, lada, kopra, bahan makanan, barang tambang, dll
Impor yang dilakukan Indonesia meliputi tiga macam golongan barang, yakni :
a) Barang konsumsi : beras, tepung, tekstil, dll
b) Bahan baku dan penolong : cengkeh, bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang tenun, dll
c) Barang modal : mesin-mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dll
Selain ketiga golongan barang tersebut, Indonesia juga mengimpor minyak dan gas untuk konsumsi di dalam negeri.